Budidaya ayam serama, bagaimana prospeknya?


Ayam serama diklaim merupakan jenis ras ayam yang paling kecil, dan anehnya kian kecil ukuranya berarti makin bagus kualitasnya, meskipun jenis ayam mini tetapi harganya masih setinggi langit, didaerah kami untuk ayam yang kualitas biasa ketika masih baru netas sampai seminggu harganya kurang lebih 75rb dan ketika sudah dewasa mencapai 1,5jt, untuk yang kualitas bagus tentu akan lebih mahal, Tetapi menurut pendapat saya pribadi (Maaf kalau salah) untuk menekuni usaha binatang yang jenis hias (bukan untuk dikonsumsi) adalah membutuhkan waktu atau timing yang tepat, dalam artian ketika kita akan memulai usahanya kita harus melihat sikon pasar, karena jika telat, maka kita malah hanya akan merugi, karena menurut pengalaman pribadi saya, untuk budidaya binatang jenis hias kalo sedang booming memang harganya sangat tinggi, akibatnya akan banyak orang yang akan menggelutinya, karena banyak orang yang menggelutinya maka terjadi persaingan harga yang gila-gilaan, dan pasti akan ada yang merusak harga pasar, dengan prinsip asal dagangan laku, Lha faktor inilah yang akan menghancurkan usaha yang lain, karena tidak adanya standarisasi harga. Maka dari itu untuk memulai usaha dalam binatang hias, kita harus bisa menganalisa trend yang akan naik, jadi ketika sedang booming-boomingnya kita sudah memiliki stok yang banyak, ketika sudah drop kita sudah tidak memiliki stok dan sudah meraup untung terlebih dahulu.

Alasan kenapa bisnis binatang hias tidak bisa permanen dan hanya mengikuti trend adalah:
1. Orang indonesia cenderung cepat mengikuti trend, ketika mendengar berita seseorang telah sukses dengan suatu usaha budidaya binatang A misalnya, maka akan banyak orang yang langsung meniru usaha tersebut.

2. Kalau telah banyak yang meniru , karena binatang tersebut bukan dikonsumsi makan pada suatu saat akan ada yang namanya Over stock dipasaran. karena setiap orang yang membeli binatang tersebut itu cuma untuk di ternakkan lagi.

3. Kalau sudah over stock maka sesuai hukum ekonomi adalah jika penawaran melimpah dan permintaan turun maka harga juga akan turun drastis, dan juga karena ada yang merusak harga pasar dengan membanting harga dengan alasan yang penting cepat laku.

maka dari itu menurut asumsi saya usaha binatang hisa hanya akan bertahan 3-5 tahun, tetapi itu juga tidak berlaku semuanya, contoh ikan arwana karena budidayanya sulit maka dia tetap eksis meskipun sudah puluhan tahun, dan contoh yang lain.